Kapal replika dari kapal induk kelas Nimitz. Gambar: Digitalglobe |
Dari foto-foto yang ditangkap satelit, kapal besar tersebut memiliki
bentuk dan gaya yang mirip dengan kapal induk Kelas Nimitz. Kapal induk
replika ini juga diberi nomor lambung 68 dan bercat putih di dekat
haluan layaknya Kelas Nimitz. Selain itu juga terlihat adanya pesawat
tempur palsu pada dek penerbangannya, Times melaporkan.
Nimitz merupakan salah satu jenis kapal induk terbesar dan terkuat milik Amerika Serikat. Angkatan Laut AS memiliki 10 kapal kapal induk Kelas Nimitz, termasuk USS Nimitz, yang merupakan kapal pertama dari Kelas Nimitz yang ditugaskan sejak tahun 1975.
Komodor Jason Salata, juru bicara Armada Kelima Angkatan Laut AS di Bahrain, mengatakan kepada Times bahwa kapal induk yang dibangun Iran ini bukanlah kapal induk yang berfungsi, melainkan hanya sebuah tongkang besar yang dibangun agar terlihat seperti kapal induk, tidak memiliki sistem propulsi nuklir dan panjangnya ditaksir hanya sekitar 2/3 dari panjang kapal induk Kelas Nimitz yang 332 meter. "Kami tidak mengerti apa tujuan Iran dengan membangun (replika) ini. Pun seandainya itu adalah bagian dari propaganda, untuk apa?", terang Salata.
Alasan di balik pembangunan kapal induk replika itu masih menjadi
misteri, namun muncul teori yang menyatakan bahwa kapal induk itu akan
diledakkan dengan rudal untuk tujuan propaganda anti Amerika Serikat.
Juga sebagai propaganda untuk perundingan nuklir Iran yang akhir-akhir
ini kian intens. Sebelumnya Iran juga telah menggunakan tongkang sebagai
target
penembakan rudal saat latihan, direkam dan kemudian ditayangkan di media
televisi milik pemerintah Iran.
Para pejabat intelijen AS juga tidak meyakini Iran mampu membangun sebuah kapal induk yang sesungguhnya. Namun apapun tujuannya, mereka tetap ingin mengungkap keberadaan, maksud dan tujuan pembangunan replika kapal induk tersebut.
"Tidak mengherankan bila pasukan militer Iran akan menggunakan berbagai macam taktik - termasuk taktik penipuan militer - untuk komunikasi strategis dan menunjukkan eksistensi serta tekad mereka di wilayah tersebut, " kata seorang pejabat AS mengatakan kepada Times.
Seorang ahli Iran di American Enterprise Institute mengatakan, kapal replika itu mengisyaratkan latihan Angkatan Laut Iran kian meningkat dan modern dan kemampuannya untuk menghadapi keunggulan kekuatan Angkatan Laut AS.
"Militer Iran telah berinvestasi besar-besaran dalam meningkatkan kemampuan militernya untuk untuk mencegah operasi besar Angkatan Laut AS di dekat perbatasan mereka,'' kata analis. "Keinginan Iran adalah untuk membuat skenario latihan perang yang lebih realistis. Propaganda tentunya menjadi salah satu motivasi latihan militer Iran, jadi saya tidak terkejut jika mereka menghancurkan kapal induk replika itu," kata analis tersebut.
Menurut seorang pejabat AS, tahun-tahun belakangan ini, Iran banyak melakukan manuver tegas di Teluk Persia. Kapal-kapal mereka sering mengerumuni kapal perang AS yang melewati Selat Hormuz namun hingga saat ini belum ada gangguan dalam operasi AS.
Nimitz merupakan salah satu jenis kapal induk terbesar dan terkuat milik Amerika Serikat. Angkatan Laut AS memiliki 10 kapal kapal induk Kelas Nimitz, termasuk USS Nimitz, yang merupakan kapal pertama dari Kelas Nimitz yang ditugaskan sejak tahun 1975.
Komodor Jason Salata, juru bicara Armada Kelima Angkatan Laut AS di Bahrain, mengatakan kepada Times bahwa kapal induk yang dibangun Iran ini bukanlah kapal induk yang berfungsi, melainkan hanya sebuah tongkang besar yang dibangun agar terlihat seperti kapal induk, tidak memiliki sistem propulsi nuklir dan panjangnya ditaksir hanya sekitar 2/3 dari panjang kapal induk Kelas Nimitz yang 332 meter. "Kami tidak mengerti apa tujuan Iran dengan membangun (replika) ini. Pun seandainya itu adalah bagian dari propaganda, untuk apa?", terang Salata.
USS Nimitz. Gambar: US Navy |
Para pejabat intelijen AS juga tidak meyakini Iran mampu membangun sebuah kapal induk yang sesungguhnya. Namun apapun tujuannya, mereka tetap ingin mengungkap keberadaan, maksud dan tujuan pembangunan replika kapal induk tersebut.
"Tidak mengherankan bila pasukan militer Iran akan menggunakan berbagai macam taktik - termasuk taktik penipuan militer - untuk komunikasi strategis dan menunjukkan eksistensi serta tekad mereka di wilayah tersebut, " kata seorang pejabat AS mengatakan kepada Times.
Seorang ahli Iran di American Enterprise Institute mengatakan, kapal replika itu mengisyaratkan latihan Angkatan Laut Iran kian meningkat dan modern dan kemampuannya untuk menghadapi keunggulan kekuatan Angkatan Laut AS.
"Militer Iran telah berinvestasi besar-besaran dalam meningkatkan kemampuan militernya untuk untuk mencegah operasi besar Angkatan Laut AS di dekat perbatasan mereka,'' kata analis. "Keinginan Iran adalah untuk membuat skenario latihan perang yang lebih realistis. Propaganda tentunya menjadi salah satu motivasi latihan militer Iran, jadi saya tidak terkejut jika mereka menghancurkan kapal induk replika itu," kata analis tersebut.
Menurut seorang pejabat AS, tahun-tahun belakangan ini, Iran banyak melakukan manuver tegas di Teluk Persia. Kapal-kapal mereka sering mengerumuni kapal perang AS yang melewati Selat Hormuz namun hingga saat ini belum ada gangguan dalam operasi AS.
0 Komentar
Terima kasih atas saran dan komentar anda