TEL AVIV - Israel
selama ini menginginkan kehancuran terhadap negara Timur Tengah yang
diduga memiliki senjata nuklir. Namun Israel sendiri diketahui memiliki
400 senjata nuklir yang sengaja tidak pernah mereka ungkap.
Laporan
mengenai kepemilikan senjata nuklir oleh Israel ini sudah dibuka
setelah seorang teknisi Israel, Mordechai Vanunu melontarkan hal
tersebut, 1986 lalu. Vanunu sebelumnya bekerja di lokasi nuklir tertutup
di Dimoni.
Sementara mantan Ketua Parlemen Israel Avraham Burg
Januari lalu menyebutkan bahwa Israel memiliki senjata nuklir dan kimia.
Burg menegaskan, kebijakan menutupi kepemilikan senjata nuklir ini
sangat ketinggalan zaman dan kekanak-kanakan.
Baik Burg dan
Vanunu berbeda nasib ketika melontarkan keterangan yang sama. Vanunu
saat ini dilarang untuk keluar dari Israel, setelah menjalani hukuman
penjara dan dirinya pun dilarang berbicara ke jurnalis. Sementara Burg
masih lebih beruntung karena terlindung Undang-Undang Orang Penting
-aturan tidak tertulis yang memungkinkan orang yang memiliki pengaruh
terlepas dari kasus hukum di negara mana pun-.
Keduanya
menjelaskan jenis kepemilikan senjata nuklir oleh Israel. Vanunu
memberikan data yang lebih lengkap dibandingkan Burg. Demikian
diberitakan The Independent, Jumat (21/2/2014).
Menurut
keduanya, Israel memiliki minimum 80 hingga maksimum 400 senjata nuklir.
Jumlah tersebut berdasarkan perhitungan dari jumlah materi fisil yang
telah menjalani proses pengayaan menjadi bahan baku senjata.
Diperkirakan Israel memiliki 200 hulu ledak, sebagai besar dari mereka
termasuk dalam bom hidrogen tahap dua.
Selain itu, ada pula
puluhan senjata taktis yang didesain oleh senjata artileri berukuran 175
dan 203 milimeter dengan jarak tempuh mencapai hingga 70 kilometer.
Selain itu hulu ledak nuklir ini bisa juga dilengkapi ke rudal balistik
milik Negara Yahudi tersebut.
Rudal yang digunakan pada umumnya
adalah rudal Jericho II. Rudal ini bisa menyentuh seluruh wilayah Eropa
dan sebagian besar wilayah barat Asia. Sejak 2008 lalu, muncul rudal
Jericho III yang merupakan rudal balistik antar benua (intercontinental ballistic missiles/ICBM).
Jericho
III dilaporkan mampu melintasi Pasifik. Sementara masing-masing rudal
tersebut bisa memuat hulu ledak nuklir hingga satu megaton.
Pertanyaannya,
mengapa Israel memiliki rudal jarak jauh di saat musuh mereka jaraknya
lebih dekat. Satu spekulasi yang terungkap adalah, ini dilakukan untuk
memberikan peringatan kepada negara nuklir lainnya seperti Korea Utara
(Korut) dan Pakistan. Kedua negara itu, diyakini tergoda untuk
memberikan pasokan senjata nuklir terhadap musuh Israel di Timur Tengah.
0 Komentar
Terima kasih atas saran dan komentar anda