Teroris Dirikan Pesantren Untuk Saingi dan Hancurkan Gerakan NU


Ulama Besar NU KH Musthofa Aqil Siroj menyebut kalangan non-santri menghalalkan segala cara untuk mengikis gerakan santri di Indonesia. Mereka bahkan membangun lembaga pendidikan yang mereka sendiri menyebutnya sebagai pesantren dengan mengarahkan peserta didiknya pada kekerasan atas nama agama.Kiai yang kini menjabat sebagai Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama  (PBNU) ini, menyatakan keberatan atas pembangunan pesantren di sejumlah titik di Indonesia oleh kelompok pendukung kekerasan. Ia mengimbau pemerintah dan publik untuk tidak menstigmasi pesantren secara umum.

“Intinya nama kami sebagai pengasuh pesantren dicuri oleh mereka yang bukan santri untuk melakukan tindakan kejahatan teror atas nama agama,” kata Kiai Musthofa Aqil Siroj yang kini diamanahkan  untuk mengasuh pesantren Kempek Cirebon di hadapan sedikitnya 50 peserta pelatihan agen santri anti gerakan terorisme yang difasilitasi Rabithah Ma’ahid Islamiyah NU dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme di pesantren Kempek, Cirebon, Senin-Rabu (29/9-1/10/2014).

Pesantren itu dijadikan pembenaran atas kejahatan kekerasan yang mereka lakukan, Kiai Musthofa menambahkan. Kejahatan teror itu seolah benar diperintahkan agama karena telah dikaji mendalam di pesantren mereka. Kendati demikian, cara kotor merusak pesantren dan NU seperti ini bukan hal baru. Menurut Kiai Musthofa, kelompok yang tidak bertanggung jawab ini memang mengambil ikon keislaman paling trendi di masyarakat sebagai pintu masuk untuk menghancurkan Islam itu sendiri.

“Contohnya, Rasulullah Saw paling senang dan bangga dengan pembangunan masjid. Tetapi Beliau mengerti, mereka yang membangun itu berniat untuk mencelakai nabi,” tandas Kiai Musthofa.
Tampak hadir sebagai narasumber pelatihan ini KH Abdus Syakur Yasin, Sekretaris RMI NU KH Miftah Faqih, Saefudin dari BNPT, dan aktivis Pusat Kajian Radikalisme dan Deradikalisasi Badrus Syamsul Fata. (Alhafiz K)

Sumber www.nu.or.id

Posting Komentar

0 Komentar