Jatilawang. Sejumlah MTS dan SMP di Indonesia menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada Selasa, Rabu, Kamis dan Jumat
(2,3,4, 6/5/2017). Tak terkecuali MTs Ma'arif NU 1 Jatilawang juga berhasil melaksanakan UNBK.
Pada pelaksanaan UNBK menurut beberapa pengawas tahun ini lebih praktis karena beberapa tugas dari seorang pengawas lebih ringan di banding UN yang menggunakan kertas dan pensil (UNPK) namun bagi seorang proktor yang bertanggung jawab terhadap suksesnya UNBK lebih memakan waktu persiapan dan tenaga karena sebelum UNBK ada beberapa simulasi yang harus dilaksanakan dan 2 hari sebelum pelaksanaan simulasi maupun UNBK itu sendiri harus ada sinkronisasi pada komputer server lokal.
"Ya pelaksanaan UN kali ini lebih praktis menggunakan komputer namun kami harus mempersiapkan semuanya sebelum UN tersebut dilaksanakan bahkan saat simulasi karena sebelum itu semua server harus di sinkronisasi untuk mendapatkan soal dan kelengkapan lain agar update" kata Rijal salah seorang proktor MTs Ma'arif NU 1 Jatilawang(6/5/2017).
Selain persiapan sebelum UN listrik menjadi salah
satu hal penting dalam pelaksanaan UNBK, oleh sebab itu pihak sekolah dalam hal ini Hanif Fauzi, S.Ag.,M.Pd.I sebagai Kepala Madrasah juga mengadakan genset untuk
mengantisipasi pemadaman listrik atau listrik overload, namun hal ini menjadi masalah tersendiri karena biaya sewa genset tidak murah untuk satu hari apalagi harus menyewa empat hari sampai UNBK selesai dan tidak di tanggung oleh dana BOS
UNBK tahun ini telah dikuti oleh 291 siswa-siswi MTs Ma'arif NU 1 Jatilawang dengan waktu di bagi menjadi 3 sesi, sesi pertama dimulai pukul 7.30 sampai 9.30, sesi kedua dimulai pukul 11.30 sampai 13.30 sedang sesi ketiga dimulai pukul 14.00 sampai pukul 16.00.
Sementara
itu Kepala madrasah menambahkan kedepan sekolah akan berusaha mandiri dalam mengikuti UNBK meskipun biayanya akan besar sekali karena harus menyiapkan minimal sepertiga unit komputer atau sekitar 100 unit agar waktu ujian bisa dibagi maksimal 3 sesi dan tiap server maksimal 35 komputer klien agar server tidak terlalu berat yang artinya sekolah harus menyiapkan 3 ruangan komputer.
Terkait
keamanan soal, memang optimis tidak akan bocor karena soal UNBK baru
bisa dilihat pada hari ujian dengan memasukan token yang hanya akan keluar pada saat hari ujian saja. Sedangkan untuk UNPK sudah disiapkan pos
pendistribusian soal di kantor Dinas Pendidikan.
/Abd Gfr
0 Komentar
Terima kasih atas saran dan komentar anda