Bullying adalah tindakan menyakiti teman **secara sengaja dan berulang**, baik secara fisik, verbal, sosial, maupun digital.
Contoh di sekolah: mengejek teman karena fisik, mengucilkan dari kelompok, mendorong di lorong, menyebarkan rumor, atau komentar negatif di media sosial.
2. Jenis Bullying yang Sering Terjadi di Sekolah
- Fisik: Memukul, menendang, mendorong, menjegal, atau merusak barang siswa lain.
- Verbal: Mengejek nama orang tua, body shaming, panggilan kasar, atau hinaan.
- Sosial (Relasional): Tidak mengajak teman ikut kegiatan, menyebarkan fitnah, menjauhi siswa tertentu.
Menghina lewat grup kelas, menyebarkan foto/video tanpa izin, komentar kebencian.
3. Dampak Bullying pada Siswa
- Menurunnya nilai pelajaran
- Tidak semangat datang ke sekolah
- Rasa cemas atau takut
- Hilangnya kepercayaan diri
- Masalah pertemanan dan penarikan diri dari lingkungan sosial
4. Peran Guru & Sekolah
- Membuat aturan anti-bullying yang jelas
- Memantau area rawan seperti koridor, lapangan, dan halaman sekolah
- Menyediakan ruang konseling yang mudah diakses
- Mengadakan kegiatan penguatan karakter, empati, dan kerja sama
- Menindak tegas tindakan bullying sesuai kebijakan sekolah
Jika melihat:
- Jangan diam—laporkan ke guru piket, wali kelas, atau BK
- Dukung teman yang menjadi korban
- Jangan ikut menyebarkan atau menertawakan
- Hindari sendirian di area yang rawan
- Ceritakan ke guru atau orang tua
- Simpan bukti (jika cyberbullying)
6. Kampanye Sekolah Minggu Ini
✨ Aksi “Teman Baik” Siswa diminta mengajak 1 teman yang terlihat menyendiri untuk makan atau belajar bersama minggu ini.
✨ Pojok Peduli Konselor BK tersedia setiap istirahat panjang untuk konsultasi cepat.
7. Pesan Kepala Sekolah
“Sekolah yang hebat adalah sekolah yang aman. Mari kita wujudkan lingkungan yang penuh rasa hormat, empati, dan kebersamaan.”
By Kang Rijal


0 Komentar
Terima kasih atas saran dan komentar anda